Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2018

Film Favorit

1. Before Trilogy Dialognya yang cerdas dan mereka berdua tuh aktingnya natural banget, berasa kaya ngintipin orang pacaran yang saling jatuh cinta. Pas di Before Midnight mereka sudah menikah dan gw ngerasa kaya liat ayah-ibu gw di bawah mikroskop. Salah satu pedoman tentang relationship sih ini! Berikut kutipan film ini: Love! Connect! Are you just passing through? 2. The Breakfast Club I guess my emo phase never gone. Selalu suka film ini karena semua permasalahan remaja beranjak dewasa dibungkus dengan menawan dan rapi. Dan meski film ini berusia lebih dari 30 tahun, semua yang ada di dalamnya tetap relevan. Berikut kutipan yang sangat ngena dan penting untuk dihafal: 3. Dead Poets Society Salah satu indikator film bagus menurut aku adalah, setiap kali ditonton akan selalu menghadirkan pemahaman dan perasaan yang berbeda dan baru. Film ini bisa mengakomodasi hal tersebut. Terutama untuk penyuka puisi, film ini ad

Excited!

Aku akan membahas paper! Paper yang akan dibahas akan menyesuaikan tema hari ini, jadi sekalian aku terus mengasah pisau penelitianku, aku juga akan berusaha mengedukasi masyarakat pembaca blogku yang budiman! Sebuah pendahuluan, jadi paper-paper yang akan aku bahas itu berasal dari jurnal ilmiah. Pertama biasanya aku mencari dulu di sumber jurnal terpercaya seperti Science Direct, Emerald, atau Proquest. Dengan memasukkan kata kunci terkait, beberapa paper akan muncul. Selanjutnya serahkan padaku, aku akan menyeleksi paper mana yang sekiranya sesuai dan menarik untuk dibahas. Hari ini, temanya adalah “ what are you excited about”? Dan paper yang akan aku bahas berjudul: Attractive men's desirability as a long-term partner varies with ascribed excitement values. Judulnya kalau dibahasakan adalah: keinginan untuk menjadikan pria menarik sebagai pasangan jangka panjang bervariasi sesuai dengan nilai excitement-nya. Menurutku, mengartikan excitement itu secara

Mari Membicarakan Berkah

Postingan kali ini temanya “write your five blessings” . Awalnya aku menerjemahkan blessing sebagai berkah, namun kemudian aku merasa definisi tersebut rancu. Blessing atau berkah pada kalimat tersebut bisa dimaknakan semacam hal-hal yang patut disyukuri ya? Tapi kalau dirunut lagi, kita pasti pernah mendengar ujaran kawan seperti: Semoga berkah ya ilmunya.. Semoga berkah ya umurnya.. Barakallah.. Saat menulis ini, sungguh aku tak pernah mencari di kamus apa itu berkah, pahamku, mungkin berkah punya arti semacam “faedah atau bermanfaat”. Ternyata bukan. Berkah itu artinya menambah kebaikan. Kali ini aku dibuat kagum oleh konsep agama sendiri. Terkenang olehku, setiap kali muslim mengucap salam, tersampaikan do’a mengenai berkah. Pun dalam selebrasi kehidupan, kita saling berharap berkah ada di setiap hal. Setelah aku berselancar di internet, aku juga menemukan bahwa menurut Imam Nawawi berkah itu  punya arti “kebaikan yang banyak dan abadi”. Bayangkan! Katanya

Bagaimana jika.. dan jawabannya…

Postingan ini akan memiliki mekanisme dan alur seperti: Aang bertanya dan Aang pula yang menjawab, karena ini blog aang ya terserah aang saja, iya kan?  Permainan "bagaimana jika" terus terang saja merupakan games kesukaanku karena karakternya mirip denganku: imajinatif namun tidak mengandung resiko berarti.   Kamu bisa bermain bersamaku dengan menjawab setiap pertanyaan yang aku buat sendiri malam ini! Katanya berbicara pada diri sendiri juga merupakan kebutuhan loh.. Aku harap bagaimana jika ini bisa memfasilitasi hal tersebut! Mari kita mulai! Bagaimana jika kamu tidak pernah terlahir ke dunia ini? Akankah manusia kehilangan sosok bermakna?   Jika aku tidak pernah lahir ke bumi, tentu manusia kehilangan sosok bermakna. (((AING TEA GITU)))   Bagaimana jika kamu tidak melakukan apa yang seharusnya tidak kamu lakukan? Akankah kamu menjadi bijaksana?   Kebijaksanaan itu mungkin buah kebodohan, tapi kebodohan bukanlah bibitnya. (((IYAIN AJA SIH ANJIR DARIPADA BINGUN

Dirasakan Kuat

Jujur saja aku tidak tahu apa yang harus aku tulis hari ini, karena sepanjang hari aku terlalu sibuk sehingga tidak sempat untuk meluangkan waktu untuk menulis secara khusus. Ketika aku menulis ini, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Hmm. Seringkali waktu berlalu begitu saja hingga aku lupa apa saja yang telah terjadi dalam sehari. Oiya tema postingan kali ini adalah “something for which you feel strongly” . Menurutmu ini maksudnya apa sih? Apakah maksudnya itu hal-hal yang aku merasakan keterikatan yang kuat? Kok aku nangkep nya begitu ya.. Kalau salah tolong dikoreksi di kolom komentar ya! (Ciyaaa, ala yucuber deh jadinya) Aku tidak bisa berpikir dengan jernih apa sesungguhnya hal yang membuatku merasakan keterikatan yang kuat. Bagaimana kalau kita membicarakan tentang hal apa yang dirasakan secara kuat oleh Ohwada-Sensei? Random sekali aang ini ya -__- Ini karena aku tidak begitu tertarik pada apapun, itulah jalan ninjaku. Jadi mari berkenalan sedikit ten

Kebijaksanaan yang Gitu-gitu aja

Sepanjang umat manusia hidup, kita berusaha menciptakan dan menyimpan kalimat bijak maupun petuah tentang hidup. Buktinya semua terukir di bebatuan di kuil Apollo, dan tergores menawan di dinding Pompeii. Ada di naskah kumpulan drama King Lear-nya Shakespeare, di cerita aneh Lovecraftian, di pepatah Erasmus dan esai filsuf favorit gw Montaigne. Sekarang semua kebijaksaan tercatat di caption instagram. Kalau kata Churchill, kebijaksanaan itu sama kaya improvement, karena: Hari ini gw akan membagikan beberapa kebijaksanaan para pendahulu kita. Karena semua kebijaksanaan ini gw rasa tak lekang oleh waktu dan selamanya akan relevan. It's not what happens to you ,  but how you react to it that matters . - Epictetus Jadi dulu ada sebuah cerita bahwa ada seorang ayah yang pemabuk dan memiliki dua orang anak. Kedua anak tersebut tumbuh dewasa menjadi pribadi yang berbeda. Yang satu menjadi pemabuk, yang lainnya menjadi seorang pebisnis sukses yang tak pernah mabuk. Ked

Sebuah Keresahan Bersama

Katanya kaum millennials memiliki kesamaan, rentang tahun kelahiran yang sama sehingga menyebabkan kondisi saat dibesarkan sama, lantas berakibat pada persamaan masalah yang dihadapi. Contoh: Meski telah lulus masih menjadi beban orangtua. Meski sukuk laris dibeli kaum kita, tapi rumah tetap masih ngontrak. Meski semakin gencar viralnya nikah muda dan nikah murah, toh yang melajang grafiknya tak pernah turun. Meski isi Instagram semakin seragam dengan foto bayi, toh tabungan pendidikan anak belum terpikir. Meski pekerjaan banyak dan menumpuk, distraksi media social masih saja jadi penyakit dan kita nampaknya tidak ingin sembuh. Kesadaran akan kesehatan mental membuat mental semakin tidak sadar. Sedikit cemas, banyak rindunya. Itu kata Payung Teduh sih, hehe. Kemarin aku belajar bahwa dalam hidup ini banyak sekali orang yang toxic , andai sebelum berkenalan pada setiap diri manusia ada label precaution. Tentulah kita hanya hidup sendirian. Di minggu lalu aku jug

10 Lagu #RekomendasiAang

Postingan kali ini akan terasa mudah karena saya suka mendengarkan lagu dan saat bosan melanda yang saya lakukan adalah update tentang musik. Lagu ini mungkin mood-nya akan terasa berlainan satu sama lain, tapi percayalah lagu ini menurut saya sangat menarik, entah itu musiknya atau liriknya. Jadi hari ini, kalau kuota melimpah, kenalilah saya lebih dekat dengan mendengarkan apa yang pernah saya dengarkan. Niscaya waktumu terbuang percuma. Tapi setidaknya kamu tahu apa yang aku sukai. Dan mungkin kelak kamu bisa berbagi tentang apa yang menurutmu aku akan menyukainya juga. Cekidot! 1. ONE OK ROCk – Stand Up Fit In  Video dari lagu ini mengingatkan saya pada encek-encek yang jago kimia, dan makanannya sebenernya enak. Tapi masih dinyinyirin warga so penting. Liriknya anak SMA banget sih, merasa kalau diri sendiri ga bisa ‘fit in’, terus dengan mata penuh tanya dan kejengahan, si encek mulai beradaptasi jadi encek amerikan. Sampe durhaka kepada umi dan abi, jadi aja

Apa artinya Mencintai Seseorang?

Pagi ini ketika gw buru-buru berangkat untuk kerja, di jalan gw beli cakue di depan warung Pak Jana. Biasanya gw beli jajan seperti minuman atau cemilan di Pak Jana, tapi kali ini warungnya tutup, gw memutuskan jajan di warung yang lebih jauh lagi namun akan terlewati ketika gw jalan. Warung itu dekat dengan gardu pos kamling di gang daerah kosan gw. Gw jajan kopi di warung tersebut, warung tersebut juga langganan gw karena ibunya sangat ramah. Si ibu gw taksir usianya lebih dari 60 tahun, setiap gw lewat dan beli selalu terdengar radionya yang menyetel MQ FM. Hari ini, Ibu tersebut mendadak ngajak ngobrol panjang………. gw pengen banget ngecek jam tangan, tapi gw bertahan dan bersikap sopan, gw khawatir nenek atau ibu gw melakukan hal yang sama pada orang lain dan orang tersebut meninggalkan pembicaraan begitu saja. Pasti rasanya tidak enak, jadi gw dengan sabar mendengarkan curhatannya. Curhatnya sepele.  Awalnya gw ditanya (gw akan translate ini dalam bahasa Inggris biar ke