Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Sebuah Pengingat

Ada saat dimana kita tidak perlu menoleh ke belakang. Jangan lihat lagi apa yang sudah (ikhlas) kita tinggalkan. Aku percaya, itu akan meringankan langkah, untuk menjemput sesuatu yang baru. Sesuatu yang lebih melegakan. Sesuatu yang membuat kita bersyukur, karena menjemputnya dengan tangan yang sengaja sudah dikosongkan. Sungguh itu semua tidak semudah bernafas. Aku berdiam terlalu lama untuk menahan diri tidak menoleh ke belakang. Saat aku berhenti, waktu tak ikut menemani. Dia terus berjalan. Pilihanku, tertinggal jauh di masa lalu atau kukejar waktu dengan harapan. Tapi kali ini kuputuskan untuk mengejar waktu, semoga tak tersandung lagi oleh bayanganmu. Mereka bilang, “kehilangan adalah perjalanan untuk menemukan. Dan menemukan adalah perjalanan untuk kehilangan. Seperti sinar bulan. Ketika menemukannya kita pun harus siap untuk kehilangannya. Begitupun ketika kita kehilangannya, kita harus siap-siap untuk menemukannya.”

Tentang Duka

Hampir satu tahun aku tinggal di rumah Ibu Sum di jalan Taman Hewan. Letaknya cukup membingungkan bagi seseorang yang belum pernah berkunjung. Dari loket kebun binatang bawah, tempat tinggalku masih harus disusuri dengan berjalan kaki sekitar lima menit. Rumahnya asri dan menenangkan. Cat nya hijau dan bangunannya agak tua. Rumah semua orang tua selalu memiliki aura serupa, memiliki energi yang membuatmu ingin bermalas-malasan. Begitu pun yang ini. Pukul dua dini hari tadi, Ibu Sum, suaminya, dan sepasang suami istri (si suami adalah anak Ibu Sum) baru pulang dari menjenguk cucunya. Pagi kemarin aku sudah diberi informasi mengenai hal ini. Aku mendengarkan curhatannya seperti biasa. Dia pasti akan bercerita mengenai kehidupan anak-anaknya yang sekiranya membanggakan, dan sebagai perbandingan akan juga diceritakan kisah hidup anaknya yang agak menyedihkan. Kali ini agaknya cerita itu mengandung tragedi. Sudah sebulan yang lalu anak perempuannya meninggal. Dia mengenang hal tersebut deng