Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2018

Pet Peeves

Sebenernya sebelum menulis ini gw udah pernah googling apa itu pet peeves, karena ada seorang peneliti senior yang mencuit kurang lebih seperti ini, “pet peeves gw adalah reviewer yang mengomentari paper ‘hasil penelitianmu tidak mengejutkan’, yaelah emang gw tukang sulap yang tugasnya bikin lo kaget” Intinya gitu. Gw juga pernah sih mengalami kondisi yang sama, tapi saat itu justru yang gw pikirkan adalah “ga ada komen yang lainnya apa?” 😒 Balik lagi ke pet peeves , jadi artinya itu semacam hal yang mungkin bagi seseorang itu nyebelin banget tapi bagi orang lain ngga. --Btw kata internet, peeves itu artinya marah atau sebel..sedangkan pet artinya binatang piaraan. Kalau digabung jadi binatang piaraan yang nyebelin #lahkok— Ya intinya pet peeves itu hal-hal yang bikin lo kesel yang lo piara… ya emang bagi lo bikin gondok aja. Jujur gw dibesarkan dengan rasa toleransi yang amat tinggi, pokoknya rasa toleransi gw tuh bisa menembus stratosfer. Bahkan nih kalau ada alie

Kalimat tidak terlupakan

Pernah ga sih lagi ngelamun, tiba-tiba inget kalimat seseorang yang entah kenapa muncul begitu aja. Aku pernah. Sering malah. Meski katanya: Menurutku, emosi yang melekat pada kalimat-kalimat tersebut lah yang membuatnya sulit dilupakan. Contohnya kalimat yang ku dengar ketika ulangtahunku yang ke-17, mamihku tiba-tiba bilang “anak mamih udah gede aja, ngga kerasa. Udah dewasa sekarang.” Aku masih teringat dengan jelas bagaimana nada yang sedikit melengkung dan rasa manis membalut kalimat tersebut ketika terucap. Ada rasa aneh di dalam hati manusia yang bernama Aang yang sedang ulang tahun kala itu. Kalimat lainnya lagi yang sulit kulupakan adalah kalimat papih yang sering banget jadi mantra hidupnya, “hidup itu jangan dirasa-rasa, cukup dijalanin aja.” Aku abis curhat apa ya…aku lupa, intinya curhatku berbau keluhan, dan seperti gadis belia nan galau membahana, aku curhat tentang hidupku yang ampas dan pastinya dilepehin sama papih yang udah malang melinta

Sepuluh Kebahagiaan

Hari ini hari kamis sore. Saat ini di depan gw ada Mother of Dragon  alias Ibu Neta (beliau ini adalah bos gw), dan dua calon naga juga (Semangat Asto dan Erwin yang sedang berjuang keluar dari neraka!). Di pojok kiri ada, Kak Anti, yang punya kafe yang ga pernah sepi karena yang sepi itu hanya hati kalian guys. Ehem. Tulisan gw kali ini disponsori oleh kebutuhan untuk menghindari hal yang perlu dihindari, seperti godaan untuk bilang “Mamah nanyain kamu tuh” kepada mantan. Berawal dari gw sama Siro yang merasa agak sakit jiwa, dan butuh penyaluran kegilaan. Jadilah kami memutuskan untuk terapi jiwa dan mental paling murah meriah yakni menulis. ( Orang miskin kok beraninya banyak penyakit ya wkwk ) Kali ini tema tulisannya tentang 10 hal yang bikin gw bahagia. Apa ya? Kok gw bingung? Dipikir-pikir dalam hidup ini, gw jarang menganalisis kapan sebenernya gw bahagia…ini semua karena gw mengikuti pemikiran Charlie Brown yang takut untuk bahagia, karena kalau dia bahag