Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2011

Lantas ke rumah siapa aku harus pulang?

Aku lelah menjadi orang asing bagimu. Kita saling melepaskan untuk melihat siapa di antara kita yang paling kuat mempertahankan ego. Kita lantas saling menyakiti untuk mengetahui siapa juara dalam lomba mempertaruhkan gengsi. Kita menangis di belakang, ditelanjangi kesendirian. Seharusnya kita mencintai seperti sewajarnya. Ketika kamu pergi, jarum jam patah dan terhenti disitu. Ada spasi yang menjarakkan hatiku menuju jiwamu. Seberapapun aku mencoba, aku tetap akan kembali menangis. Namamu selalu terbisik di udara, genggaman tanganmu masih tersisa di celah jariku, bau tubuhmu tertinggal di kulitku, hari berlalu dan aku tetap sama seperti hari lalu. Aku berkata pada diriku, aku ingin berhenti mencintaimu, dan hatiku bilang itu artinya aku harus mati. Haruskah aku menyerah padamu? Pulanglah ke pelukanku; yang kamu bilang seperti rumah, karena kemanapun kamu pergi biasanya kamu akan kembali kesana. Apa kamu lupa semua cahaya yang pernah kamu eja supaya kita bersinar bersama? Kenapa kamu

Can't Tell Him That I Miss Him So Bad

Uda lama ngga nulis, kangen rasanya ngetik dan dengerin suara sexy tuts leptop bunyi apalagi kalau mencet tuts buat spasi, khas banget dan itu bikin kuping gue addict. Kenalin nama leptop gue adalah Luigi, uda lama sih ngasih nama itu, tapi lupa kapan, dan gue juga lupa kapan ya pas beli leptop ini? Berhubung gue ngga terlalu ke-cewe-an dan gue ngga ribet tentang tanggal-menanggal, jadi gue suka ngga mentingin waktu, yang penting moment itu masih abadi di hati gue(ciye bahasa lo ang). gue inget pas pertama kali bapak gue beliin gue leptop, dan diem-diem gue janji pengen beliin dia mobil, walau ujungnya dia juga beli mobil sendiri. Tapi tetep gue pengen banget beliin beliau mobil, dan uda gue pilih, gue mau beliin mobil model jeep, gue uda naksir sama Land Rover. Pas nanya si google, ternyata budget minimal harus 60juta. Eh buset.?? Kapan kebeli? Jual dua ginjal gue aja, kemungkinan kebeli cuma 20%. Honestly, gue ngga pernah beliin bapak gue kado ataupun hadiah, karena setiap kali gue

Sukinem

Pertanyaan pertama: apakah kau pernah menggunakan otak dan hatimu bersamaan? Pertanyaan kedua: apakah orientasi hidupmu untuk bangun lalu bersikap realistis dan bukan untuk mengejar mimpimu? Bila kedua jawaban tersebut adalah ''ya'', maka kau normal. Karena aku tahu benar, bahwa aku gila. Ini sama sekali bukan sebuah uji statistik, bukan pula sebuah pikiran iseng yang mendatangi ketika keadaan diri sedang kosong tanpa kegiatan. Tiba-tiba saja pertanyaan itu menghampiriku suatu ketika --tanpa merasa perlu untuk menjelaskan alasan yang melatarinya-- dan menggandengku untuk menelusuri jalur perjalanan masa silamku. Pembacaan ini boleh saja dilanjutkan, atau bisa saja dihentikan. Terserah opsi mana yang kau pilih. Malam itu, cahaya bulan hinggap di atas lembaran-lembaran daun dan celah ranting pohon apel. Percaya atau tidak nasibku sama dengan nama kota tempatku tinggal, ya, aku tinggal di Malang. Jika aku bercerita, maukah kau membaca? Ah, kau mengangguk. Baiklah,