Skip to main content

Apa artinya Mencintai Seseorang?

Pagi ini ketika gw buru-buru berangkat untuk kerja, di jalan gw beli cakue di depan warung Pak Jana. Biasanya gw beli jajan seperti minuman atau cemilan di Pak Jana, tapi kali ini warungnya tutup, gw memutuskan jajan di warung yang lebih jauh lagi namun akan terlewati ketika gw jalan. Warung itu dekat dengan gardu pos kamling di gang daerah kosan gw. Gw jajan kopi di warung tersebut, warung tersebut juga langganan gw karena ibunya sangat ramah. Si ibu gw taksir usianya lebih dari 60 tahun, setiap gw lewat dan beli selalu terdengar radionya yang menyetel MQ FM.

Hari ini, Ibu tersebut mendadak ngajak ngobrol panjang………. gw pengen banget ngecek jam tangan, tapi gw bertahan dan bersikap sopan, gw khawatir nenek atau ibu gw melakukan hal yang sama pada orang lain dan orang tersebut meninggalkan pembicaraan begitu saja. Pasti rasanya tidak enak, jadi gw dengan sabar mendengarkan curhatannya.

Curhatnya sepele. Awalnya gw ditanya (gw akan translate ini dalam bahasa Inggris biar kedengeran sejuta kali lebih keren)

Madame Kiosk: how was life, dear?
Me: As usual madam. I am coming home exhausted.
Madame: Oh. You poor little girl. I am not surprised. You must be tired, after coming from Japan, you get a ton load of work. But don’t you know? The knowledge and experience that you receive is much more important to your life right now. So please hang in there.
(At this point, I wanted to check my watch, I am afraid that I will be late. But I ended up just dramatically staring at the Madame)
Me: I am holding myself so much lately. I will try to survive.
Madame: Come on. You remember, you are far away from your family, since then you live independently. Isn’t that amazing? I thought you knew how great that is from parent’s point of view.
(I just smiled, sent a code that I want to leave soon. But then!)
Madame: I am missing my sons and daughters so much, they are far away from me. I know they sometimes feel what you feel. Alone and try to make a living. Last week, my son come here and shared the news to me, that he just get promoted. He cried, and I feel happy for him, I know his struggle to be at his point now. Even though I’ve barely see him, it just great to know that they are doing well.
(I am holding my tears, it’s already there ðŸ˜«)


Syukurnya Allah SWT sadar bahwa gw bentar lagi bakal nangis kalau ga pergi, akhirnya ada yang datang ke warung si Ibu dan gw pamit menyadari kesempatan tidak datang beberapa kali.
Tahukah kalian apa itu artinya mencintai?
Mencintai itu persis apa yang Ibu warung ceritakan.
Kalian bisa memenangkan hati siapapun dengan cinta tulus seperti itu.
Postingan kali ini, gw akan ngelist lima hal yang bisa bikin kalian memenangkan hati gw (iya hati gw udah kaya kuis)...
1. percakapan yang asik dan klik,
2.  kebaikan,
3. kesopanan,
4. kecakapan dalam membaca suasana, dan
5. cinta yang tulus....

Begitu guys! 
Gimana? Sudah muak dengan gw yang 'full of myself' ini? Wkwk 

Comments

Popular posts from this blog

Cara Perempuan Jepang Membuang Bekas Pembalut

Selama hidup di Jepang, hal yang paling berkesan untukku adalah tiada hari berlalu tanpa pembelajaran. Bahkan ketika aku di rumah aja ngga ngapa-ngapain, aku tetap dapet pembelajaran baru. Jadi suatu pagi… aku lagi di apartemen aja kan biasa pengangguran laten [ gaya abiesz, bilang aja kosan Pak Ruslan versi fancy wkwk ], dan temen sekosanku yang orang jepang, dia nyimpen bungkus pembalut di kamar mandi. Hmm oiya kita tuh kamar mandinya shared, cuma beda kamar bobo aja. Jadi dia narohnya di salah satu papan yang ada di atas WC duduk gitu, biasanya di papan tersebut kita simpen tissue cadangan atau pengharum ruangan di situ. Oke dia lagi menstruasi. Tapi ini untuk pertama kalinya aku nemuin sampah yang digeletakin gitu aja. Nah, buat kalian yang ngga tau pembungkus pembalut yang mana, ini aku sertakan gambar… karena kebetulan aku lagi rajin dan lagi mens juga. Jadi ini pembalut… Dan ini bungkusnyaaa… yang mana tergeletak di WC tadi. Aku langsung bingung, ih tumben banget kok ngga

Ada Apa dengan Mas-Mas Jawa?

Kalau kamu adalah seorang perempuan, apa yang terlintas di benak ketika mendengar kata ‘Mas-Mas Jawa’? Apakah seksi, idaman, gagah, karismatik terlintas meski hanya sekilas? Tak dipungkiri lagi mas-mas jawa adalah komoditas utama dalam pencarian jodoh. Cewe-cewe entah kenapa ada aja yang bilang, “pengen deh dapet orang jawa.” Alasannya macem-macem mulai dari yang sekedar impian masa kecil, pengen aja, sampe dapet wangsit dari mbah Jambrong. Saya ngga ngelak, pria jawa memang identi dengan kualitas terbaik. Mungkin Abang, Aa, Uda, Bli, Daeng, atau Bung juga suka merasa daya saing di pasar rendah, apakah dikarenakan passing grade Si Mas-Mas tinggi? Atau karena ada quality control sebelum masuk pasar? Hmm. Mari disimak beberapa hal yang membuat mas jawa menjadi undeniable (ngga bisa ditolak) 1. Killer smile Mungkin tatapannya orang Jerman atau seringainya kumpeni itu bisa membunuh. Tapi untuk seorang mas-mas jawa, yang membunuh itu senyum. Bikin klepek-klepek. Takar

Apakah menulis essay dengan bantuan bot itu etis?

Beberapa hari lalu sempet liat postingan di twitter mengenai bot yang bisa menulis essay , konon… bisa mempermudah pekerjaan mahasiswa. HAHAHA. Sebagai seseorang yang bekerja di lingkungan akademisi, cuma menggeleng kepala. Hey nanti kalau pekerjaan kamu di masa depan diambil alih bot, jangan salahin bot-nya ya! Kan emang bot nya toh yang selama ini belajar. Sungguh terlalu, Martinez! Martinez siapa ang? Gatau…. Pengen aja mencela, tapi ga mungkin mencela menggunakan nama Bambang, karena itu nama dosenku ☹ Berdasarkan taksonomi Bloom, mensintesis atau create itu letaknya pada hirarki paling tinggi. Jelaslah kalau menciptakan tulisan yang berisi ide, gagasan dan mensistemasinya dalam kesatuan paragraf bukan sembarang yang mampu melakukannya. Diperlukan kemampuan berpikir level yang tinggi atau high order thinking skill . 😙 Meskipun entah kenapa menurutku, essaybot ini keliatan banget bot nya. Tulisannya ga punya sentuhan manusia, kaya ga punya hati.. WOW itu tulisan apa mantan deh

Bumiayu

Welcome to the beautiful earth! Bumiayu. Back then I used to speak flawless javanese. But now, you can’t even tell that i ever had medok accent (aku ora ngapusi iki). Bumiayu was the first place I learned about manner and etiquette. Javanese have different level of politeness in their language. They have kromo javanese and ngoko javanese. Kromo javanese used to talk with the elderly and someone that you should respect, whereas ngoko javanese is used when you’re talk to your friend or your junior. The same thing happened with Japanese and Korean. They do had formal and informal language.