Semakin bertambah umur, kita semakin cepat untuk menjudge seseorang. Karena waktu terasa seperti dimampatkan, kita
terbiasa menilai instan mulai dari bagaimana karakter yang terpancar dari
pembawaan seseorang. Kita berusaha menebak seperti apa lingkaran pertemanannya,
keluarganya, dan bahkan masalah yang merundungnya. Sehingga kemudian pada satu
titik, saya merasa mustahil untuk menunjukkan kepribadian kita yang sesungguhnya
karena semuanya telah tercampur dengan penilaian permukaan yang justru
mendalam.
Jadi, semua orang mempunyai
filternya sendiri.
Ketika kita masih kanak-kanak, filternya masih sederhana dan tidak begitu
canggih. Filternya masih sebatas kedekatan jarak, kesamaan interest, atau kekaguman. Misalnya, anak-anak selalu berpikir kalau
tetangga itu teman atau saudara. Dan jika seseorang menyukai hal yang sama
dengannya, dia akan menganggap orang tersebut sebagai sahabatnya.
Berita buruknya, seiring waktu berjalan, filter tersebut lebih mudah
terjebak ke dalam perangkap. Contohnya, jika seseorang yang bersekolah di
kampus negri ternama atau bekerja di perusahaan multinasional, kita beranggapan
orang tersebut pasti sangat pintar atau kompeten. Jika seseorang memakai baju
yang bagus, dia pasti kaya. Dan kalau seseorang kaya, kita lantas beranggapan
orang itu sombong.
Kebanyakan filter itu jahat, egois, dan bisa jadi membatasi interaksi
sosial yang seharusnya terjadi.Politik, pendidikan, track recordtravelling, kekayaan, jabatan, semuanya seolah mewakili
kualitas diri seorang manusia.
Saya pikir sudah saatnya kita menemukan set baru untuk memfilter orang. Beberapa
hal di bawah ini belakangan saya jadikan filter untuk menilai seseorang,
mungkin kamu juga bisa kamu menerapkannya.
1. Passion
“I want to
know what passion is. I want to feel something strongly.” ― Aldous Huxley,
Brave New World
Manusia yang punya passion adalah manusia yang lebih hidup dari hidup itu
sendiri. Mereka selalu punya sesuatu yang menarik.Orang-orang ini memberi warna
pada kehidupan yang monokromatis.
Passion memang tidak harus selalu dibagikan. Intiny kalau seseorang punya
antusiasme terhadap kopi, film, teknologi, fashion, dunia pendidikan, sastra, atau
apapun, orang itu akan saya anggap menarik.
Coba tebak kira-kira passion apa yang dimiliki oleh orang-orang sekitarmu?
2. Rasa Ingin Tahu
“I have no special talent. I am
only passionately curious.” — Albert Einstein
Rasa ingin tahu adalah pondasi dari kemampuan sosial. Topik pembicaraan
favorit seseorang adalah selalu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu yang
tulus terhadap orang lain akan mengantarkan kita pada gerbang pertemanan.
Rasa ingin tahu juga tidak terbatas hanya dalam situasi sosial. Tapi lebih
luas lagi, bisa diaplikasikan pada rasa ingin tahu tentang kehidupan ini,
batasan-batasannya, alasan-alasan kenapa bebeapa hal bisa terjadi dan kenapa
beberapa hal pasti terjadi.
3. Ketekunan
Hidup ini selalu sulit, dan mewujudkan apa yang kita inginkan itu tidak
akan pernah mudah.
Ketekunan mungkin terdengar membosankan dan penuh penderitaan. Tapi pada
kebanyakan kasus, ketekunan ini adalah jawaban segala masalah. Maka kadang kita
memberi saran pada seseorang agar ia menjadi tekun, tapi prakteknya selalu
sulit.
Ketekunan itu sebenarnya cuma bentuk tes yang mengukur seberapa besar
passion kamu terhadap suatu hal? Segimana rasa ingin tahu kamu? Sepercaya apakah
kamu?
4. Humor
“To have a sense of humor is to
be strong: to keep one’s sense of humor is to shrug off misfortunes, and to
lose one’s sense of humor is to be wounded by them.” — Paul Graham
Humor itu punya daya magnetis dan merupakan salah satu bentuk ekspresi
manusia yang paling purna. Biasanya kita memfilter seseorang yang punya selera
humor yang cerdas, yang membuat kita berpikir kritis dan menemukan suatu
pemahaman baru. Bersama dengan seseorang yang mampu membuat kita tertawa, itu
salah satu indikasi bahwa kita sudah berada di tempat dimana kita seharusnya
berada.
5. Surprise
“The secret to humor is
surprise.” ― Aristotle
Pengulangan membawa rasa jemu. Harapan akan berujung pada kekecewaan.
Orang-orang yang keren biasanya penuh kejutan. Mereka mengajarkan hal-hal
baru. Mereka memaksamu untuk beradu ide-ide baru. Mereka akan mengajakmu ke
tempat yang biasanya kamu tidak akan pergi sendirian.
Kejutan biasanya akan datang setelah persahabatan makin menguat, dan kelak
akan menjadi kebutuhan untuk memaintain persahabatan
itu.
6. Keunikan
“Tell me something that’s true,
that almost nobody agrees with you on.” — Peter Thiel
Menjadi original, artinya juga menjadi berbeda. Dan untuk mempertahankan
perbedaan itu yang harus dilakukan adalah menyadari kenyataan bahwa semua orang
punya keunikannya masing-masing.
Keunikan ini kaya air, secukupnya aja dan itu akan bermanfaat, kalau
kebanyakan bikin mati juga. Jadi filter orang-orang disekitarmu, janganlah
terlalu banyak memelihara sesuatu yang berbahaya.
7. Bijaksana
“It is unwise to be too sure of
one’s own wisdom. It is healthy to be reminded that the strongest might weaken
and the wisest might err.” ― Mahatma Gandhi
Kadang kita memfilter seseorang dengan patokan apakah orang tersebut baik
pada kita atau tidak. Justru itu salah. Saya pikir semua orang itu memang
sewajarnya bersikap baik pada siapapun. Kita harus memfilternya sampai pada tingkat
kebijaksanaan.
Bagaimana seseorang berpikir dan membuat keputusan. Bagaimana seseorang
memperlakukan orang yang tidak punya kepentingan apapun terhadapnya. Bagaimana
seseorang tersenyum dan memilih berbahagia namun dia tetap menyadari bahwa besok
mungkin segala sesuatu akan berubah.
Orang-orang ini paham betul bahwa masa depan tidak bisa diprediksi,
sehingga mereka selalu tenang dalam segala kondisi.
8. Percayaan Diri dan Kreatif
Orang-orang yang penuh rasa percaya diri bisa jadi dirinya dalam the best
version. Mereka punya momentum yang bisa ngepush
sampai di titik yang tak terduga. Mereka bukannya tidak takut, mereka hanya
lebih terlatih dalam menghandlenya.
Seseorang yang tidak percaya diri atau pemalu kadang sifatnya seperti jangkar,
ngajak kamu ngedown, dan tentunya itu
lampu merah.
Orang yang percaya diri lumrahnya pasti kreatif. Dan kreativitas itu
layaknya vaksin bagi rasa takut. Kratif itu muncul setelah passion, rasa ingin
tahu, ketekunan, bijaksana, keunikan, dan kepercayaan diri berpadu.
Dari semua filter itu ada satu yang sifatnya tersembunyi, kerjanya di balik
layar, hanya hati yang bisa rasain. Kejujuran.
9. Kejujuran
“If you do not tell the truth
about yourself you cannot tell it about other people.” ― Virginia Woolf
Kejujuran itu filter yang paling penting dalam kehidupan manusia.
Kita bisa hidup tanpa kejutan, kita bisa menghadapi kurangnya rasa percaya
diri maupun kreativitas, kita juga bisa belajar bagaimana menjadi tekun.
Ketidakjujuran membuat filter sebelumnya menjadi tidak berharga.
----------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
Yang terpenting adalah kalau kamu punya filter untuk orang lain, kamu juga
harus memfilter dirimu sendiri. Jangan sampai kamu malah overvalued. Selamat
memfilter!
Comments
Post a Comment