Satu
Hari ini aku makan es krim. Kamu
mirip dengan es krim. Dingin tapi sweet. Semoga besok kita bisa makan es krim
bareng.
Dua
Kupikir kamu memiliki jiwa layaknya
sebuah gagang pintu yang tak terkunci, seseorang begitu mudah menyentuhnya dan
masuk. Aku sudah masuk, dan kamu sekarang dimana? Ayo, cepat kesini.
Tiga
Kadangkala cinta akan datang padamu
seperti api yang membakar hutan. Jika itu terjadi padamu, kemasi barangmu
cepat. Jadilah lebih berani dari prasangkamu terhadap dirimu sendiri. Aku tahu
hati manusia serupa sumbu. Dan kamu tidak tahu percikan yang mana yang bisa
membunuhmu. Pergilah ke kota yang baru. Kirimilah aku surat dengan perangko
yang belum pernah ku lihat. Sesekali kabari aku, katakan bahwa kamu baik-baik
saja.
Sudah jam 9 di sini. Kamu tahu, katanya,
cinta itu melumpuhkan kemampuan kita untuk membandingkan. Itulah sebabnya ketika
kita mencintai seseorang tidak ada lagi “seseorang yang lebih baik”. Di sana
jam berapa, hai kamu yang terbaik?
Lima
Di masa depan, aku tak butuh
fantasi. Aku butuh lebih banyak waktu bersamamu. Pun aku tak butuh terang di
ujung gelap gulita terowongan. Aku butuh kita.
Enam
Gencatan senjata dan nota damai di
dalam kepenatan. Ikan duduk di tepi kolam. Ketika yang sunyi menjadi bertikai.
Ketika yang bersembunyi memutuskan berhenti. Tolong izinkan aku mengerti maknanya.
Makna bahwa rindu ini sungguh ada maknanya.
Tujuh
Memang, rasa syukur masih menjadi lensa
termahal di dunia ini. Terkadang aku merasa patah hati sendirian. Karena
perkataan ‘tidak semua hal dalam hidup bisa dimiliki.’ Sakit adalah bagian
utara, salah satu pangkal dari suatu perjalanan mencintai. Jujur, kenapa sih
aku harus kangen? Maaf aku belum punya lensa termahal.
Delapan
Jika tiga ratus enam puluh lima
hari belum cukup untuk memudarkan rasa rindu ini padamu, tampaknya tambahan waktu pada
hari depan bisa menjadi katalis. Atau setidaknya menjadi awal dari prinsip yang
ingin mulai ditanamkan pada diri sendiri: ‘justru terkadang suatu hal menjadi
indah ketika kita tidak memilikinya’.
Sembilan
NGGAK KOK. SIAPA BILANG AKU RINDU??
NGARANG!!
Sepuluh
Aku kangen sama kamu. Ayo kapan
kita kemana?
kangen juga jajan gorengan ditaburi debu jalanan |
Comments
Post a Comment