Skip to main content

Empat Nasihat Tentang Cinta

Pertama, di usia remaja dan dewasa awal, perkara cinta bisa jadi hal yang rumit. Namun seiring dengan bertambahnya kedewasaan seseorang, cinta merupakan hal yang jadi makin sederhana. Konon, semakin usia bertambah, manusia semakin efektif dan efisien. Jadi kebingungan yang kamu rasakan sekarang tentang cinta adalah hal yang wajar. Nikmati saja, untuk dijadikan kenangan atau pelajaran.

Kedua, seseorang harus mampu mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu, baru bisa mencintai orang lain. Jika sudah bisa mencintai dirinya sendiri, biasanya seseorang akan menarik garis standar perlakuan mana yang bisa dan tidak bisa diterima dari orang lain.

Ketiga, seseorang tersakiti atau terluka karena (sebenarnya) orang tersebut membiarkan dirinya disakiti atau dilukai. Jangan pernah melihat diri hanya sebagai korban semata. Mungkin kamu nggak bisa membuat dia minta maaf sama kamu, tetapi kamu bisa memaafkan dirinya. Belajarlah memaafkan dirinya dan diri sendiri atas apa yang sudah terjadi. Jangan pernah hidup dengan dendam dan kebencian. Dendam dan benci itu racun jiwa. Hidup dengan dendam dan kebencian itu sama saja dengan kamu minum racun tapi berharap orang lain yang keracunan.

Terakhir, love hurts sometimes even when you do it right. Ya kalau masih sayang sama mantan setelah putus, ya memang begitu seharusnya, wajar banget. Berita baiknya, cinta dan sayang itu memiliki bentuk yang cair. Ia mengikuti lekuk wadahnya. Artinya seiring berjalannya waktu, rasa sayang yang kamu rasakan itu akan menjelma ke bentuk terbaiknya. Akan ada titik dimana kamu berharap orang yang dulu pernah kamu sayangi akan mendapat kebahagiaan dan hal-hal terbaik dalam hidupnya, walaupun kamu tidak menjadi bagian dari itu semua. Pada titik ini, terlepas dari alasan kamu putus dulu, kedua belah pihak mendapatkan tiga kebaikan : kedewasaan, kebahagiaan, dan kedamaian.



Comments

Popular posts from this blog

Cara Perempuan Jepang Membuang Bekas Pembalut

Selama hidup di Jepang, hal yang paling berkesan untukku adalah tiada hari berlalu tanpa pembelajaran. Bahkan ketika aku di rumah aja ngga ngapa-ngapain, aku tetap dapet pembelajaran baru. Jadi suatu pagi… aku lagi di apartemen aja kan biasa pengangguran laten [ gaya abiesz, bilang aja kosan Pak Ruslan versi fancy wkwk ], dan temen sekosanku yang orang jepang, dia nyimpen bungkus pembalut di kamar mandi. Hmm oiya kita tuh kamar mandinya shared, cuma beda kamar bobo aja. Jadi dia narohnya di salah satu papan yang ada di atas WC duduk gitu, biasanya di papan tersebut kita simpen tissue cadangan atau pengharum ruangan di situ. Oke dia lagi menstruasi. Tapi ini untuk pertama kalinya aku nemuin sampah yang digeletakin gitu aja. Nah, buat kalian yang ngga tau pembungkus pembalut yang mana, ini aku sertakan gambar… karena kebetulan aku lagi rajin dan lagi mens juga. Jadi ini pembalut… Dan ini bungkusnyaaa… yang mana tergeletak di WC tadi. Aku langsung bingung, ih tumben banget kok ngga

Kentut

Saya pernah nonton variety show-nya Negri Gingseng, Hello Counselor . Acaranya membahas problematika, kesulitan, dan penderitaan seseorang. Kind of curhat, but the problem usually soooo silly and weird, you can’t even imagine. Disitu ada host sama penonton. Host berfungsi juga sebagai panelis tanya jawab tentang permasalahan tersebut. Tanya jawabnya dua arah, dari sisi yang punya masalah dan yang jadi biang masalah. Hingga pada satu titik mereka coba memberi solusi. Terus penonton ngejudge itu masalah bukan untuk kemudian voting. Nah yang paling banyak dapet vote , nanti dapet hadiah. Ada satu episode yang menarik yang melibatkan hal paling manusiawi : kentut.

Ada Apa dengan Mas-Mas Jawa?

Kalau kamu adalah seorang perempuan, apa yang terlintas di benak ketika mendengar kata ‘Mas-Mas Jawa’? Apakah seksi, idaman, gagah, karismatik terlintas meski hanya sekilas? Tak dipungkiri lagi mas-mas jawa adalah komoditas utama dalam pencarian jodoh. Cewe-cewe entah kenapa ada aja yang bilang, “pengen deh dapet orang jawa.” Alasannya macem-macem mulai dari yang sekedar impian masa kecil, pengen aja, sampe dapet wangsit dari mbah Jambrong. Saya ngga ngelak, pria jawa memang identi dengan kualitas terbaik. Mungkin Abang, Aa, Uda, Bli, Daeng, atau Bung juga suka merasa daya saing di pasar rendah, apakah dikarenakan passing grade Si Mas-Mas tinggi? Atau karena ada quality control sebelum masuk pasar? Hmm. Mari disimak beberapa hal yang membuat mas jawa menjadi undeniable (ngga bisa ditolak) 1. Killer smile Mungkin tatapannya orang Jerman atau seringainya kumpeni itu bisa membunuh. Tapi untuk seorang mas-mas jawa, yang membunuh itu senyum. Bikin klepek-klepek. Takar

Disrupsi Rantai Pasok dan Kaitannya dengan Pandemi Covid-19

Cukup disayangkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di kuartal I/2020 hanya mencapai 2,97 persen (year on year). BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 2,41 persen jika dibandingkan dengan kuartal IV/2019. Pertumbuhan ekonomi ini merupakan salah satu yang terendah sejak kuartal IV/2001. Hal ini jelas dipengaruhi oleh pandemi yang menyebabkan penurunan drastis konsumsi rumah tangga. Memang selama ini, kinerja konsumsi rumah tangga berkontribusi pada 50 persen PDB sehingga efeknya cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Padahal sebelumnya Indonesia, sudah cukup percaya diri bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di angka 5,0 persen . Huhu tapi tenang saja, bukan perekonomian Indonesia saja yang sedang gonjang-ganjing. Pertumbuhan ekonomi UK turun 2,0 persen . PDB China sendiri turun tajam hingga menyentuh 6,8 persen . Menyusul, Amerika Serikat pun mengalami penurunan PDB sebesar 4,8 persen . IMF sendiri sudah mengestimasi bahwa secara glob