Suatu pagi ketika aku sedang berjalan santai akan membeli makan. Aku tidak punya tempat tujuan spesifik, hanya membiarkan kakiku melangkah dan instingku bekerja. Kudapati diriku seperti terjatuh ke dalam mimpi. Aku asing dengan suasana yang perlahan memenuhi udara. Aku melintas di dunia yang tidak terjamah dunia. Bangunan kumuh. Manusia dengan rambut yang belum kenal shampoo. Bau kemiskinan menusuk hidung. Saat itu lah terlintas dalam benakku, “mengapa manusia tidak pernah diberi kesempatan unutk memilih saat mereka akan dilahirkan ke dunia ini? Mereka tidak pernah diberi kesempatan memilih mau lahir ataukah tidak? Mereka tidak pernah diberi kesempatan memilih mau dilahirkan sebagai apa, kehidupan macam apa yang akan mereka jalani? Mereka sepertinya hanya lahir, hidup, mati dan terlupakan keberadaannya.” Aku seharusnya tidak boleh mempertanyakan sesuatu yang Tuhan rahasiakan. Lantas aku ingat apa yang dikatakan Angkie di tayangan Kick Andy, “manusia tidak bisa memilih saat hendak dilahirkan ke dunia, tapi manusia yang mau berusaha akan mampu mengubah nasib yang diberikan padanya.”
Postingan kali ini akan terasa mudah karena saya suka mendengarkan lagu dan saat bosan melanda yang saya lakukan adalah update tentang musik. Lagu ini mungkin mood-nya akan terasa berlainan satu sama lain, tapi percayalah lagu ini menurut saya sangat menarik, entah itu musiknya atau liriknya. Jadi hari ini, kalau kuota melimpah, kenalilah saya lebih dekat dengan mendengarkan apa yang pernah saya dengarkan. Niscaya waktumu terbuang percuma. Tapi setidaknya kamu tahu apa yang aku sukai. Dan mungkin kelak kamu bisa berbagi tentang apa yang menurutmu aku akan menyukainya juga. Cekidot! 1. ONE OK ROCk – Stand Up Fit In Video dari lagu ini mengingatkan saya pada encek-encek yang jago kimia, dan makanannya sebenernya enak. Tapi masih dinyinyirin warga so penting. Liriknya anak SMA banget sih, merasa kalau diri sendiri ga bisa ‘fit in’, terus dengan mata penuh tanya dan kejengahan, si encek mulai beradaptasi jadi encek amerikan. Sampe durhaka kepada umi dan abi, jadi aja
Comments
Post a Comment