Beranjak dewasa aku makin jarang mengatakan bahwa aku cinta kalian. Aku merasa itu kekanak-kanakan. Dan mungkin aku gengsi mengakuinya. Kenyataannya adalah aku mencintai kalian, tak pernah berkurang, bahkan selalu bertambah dan bertambah.
Untuk mamih :
Semenjak aku tertanam di rahimmu, semenjak itu aku belajar menyusahkanmu, namun engkau terus tersenyum menungguku. Beban itu kau jadikan sukamu. Selama aku sakit, engkau sering menangis dan tidak berhenti berdoa hingga aku sembuh. Selama aku cengeng dan manja, engkau ada dan membuatku reda dari tangis. Terimakasih selama ini pula tanganmu selalu terulur untuk menggapai tanganku dan membuatku berdiri saat aku jatuh terpengkur.
Ribuan kata terimakasih tak akan mungkin cukup untuk mengutarakan betapa banyak yang telah engkau perbuat demi hidupku, demi satu senyumku, demi tawaku.
Maaf mih, selama ini aku sering menyakiti hatimu yang selalu menjagaku, melawan keinginanmu, mengacuhkan perintahmu dan kurang bersyukur atas apa yang ada. Begitu penuh rasa sesal di dada ini ketika mengingat apa-apa kesalahnku padamu, mih. Hatiku sangat tulus meminta maaf padamu, dan sangat jujur ingin berterimakasih. Aku selalu ingin membuatmu bangga akan diriku.
Untuk Papih :
Pih, suatu saat aku melihat keringat mengucur dari pelipismu. Bodohnya aku tidak pernah merenungi hal ini. Demi aku, engkau lelah, engkau melupakan kesenanganmu, engkau sakit dan susah payah memberiku kelayakan hidup.
Pih, aku selalu ingin suatu saat engkau akan bercerita pada teman-temanmu bahwa engkau memiliki anak yang sukses dan kau tersenyum ketika menceritakan hal itu. Maaf pih, aku suka menghambur-hamburkan uang dan aku selalu membuatmu khawatir.
Aku tidak akan pernah bisa membalas jasa kalian untuk membesarkanku.Ada banyak pengorbanan yang seorang anak tidak pernah sadari hingga mereka dewasa. Biaya tak pernah menjadi halangan buat kalian. Kalian terus memberi dan memberi sehingga menjadikanku seperti sekarang ini.
Aku sangat berterimakasih akan semua ini. Kalian telah mengajariku banyak hal, tapi yang terhebat dari semua ini adalah cinta kalian. Kekuatan dan semangat kalian adalah teladan buatku. Aku sadar apapun yang aku lakukan , kalian akan mendukungku.
Maafkan aku jika aku belum cukup dewasa untuk mengatakan pada kalian, tapi ingatlah selalu bahwa aku sangat menyayangi dan mencintai kalian, selalu dan selalu.
Untuk mamih :
Semenjak aku tertanam di rahimmu, semenjak itu aku belajar menyusahkanmu, namun engkau terus tersenyum menungguku. Beban itu kau jadikan sukamu. Selama aku sakit, engkau sering menangis dan tidak berhenti berdoa hingga aku sembuh. Selama aku cengeng dan manja, engkau ada dan membuatku reda dari tangis. Terimakasih selama ini pula tanganmu selalu terulur untuk menggapai tanganku dan membuatku berdiri saat aku jatuh terpengkur.
Ribuan kata terimakasih tak akan mungkin cukup untuk mengutarakan betapa banyak yang telah engkau perbuat demi hidupku, demi satu senyumku, demi tawaku.
Maaf mih, selama ini aku sering menyakiti hatimu yang selalu menjagaku, melawan keinginanmu, mengacuhkan perintahmu dan kurang bersyukur atas apa yang ada. Begitu penuh rasa sesal di dada ini ketika mengingat apa-apa kesalahnku padamu, mih. Hatiku sangat tulus meminta maaf padamu, dan sangat jujur ingin berterimakasih. Aku selalu ingin membuatmu bangga akan diriku.
Untuk Papih :
Pih, suatu saat aku melihat keringat mengucur dari pelipismu. Bodohnya aku tidak pernah merenungi hal ini. Demi aku, engkau lelah, engkau melupakan kesenanganmu, engkau sakit dan susah payah memberiku kelayakan hidup.
Pih, aku selalu ingin suatu saat engkau akan bercerita pada teman-temanmu bahwa engkau memiliki anak yang sukses dan kau tersenyum ketika menceritakan hal itu. Maaf pih, aku suka menghambur-hamburkan uang dan aku selalu membuatmu khawatir.
Aku tidak akan pernah bisa membalas jasa kalian untuk membesarkanku.Ada banyak pengorbanan yang seorang anak tidak pernah sadari hingga mereka dewasa. Biaya tak pernah menjadi halangan buat kalian. Kalian terus memberi dan memberi sehingga menjadikanku seperti sekarang ini.
Aku sangat berterimakasih akan semua ini. Kalian telah mengajariku banyak hal, tapi yang terhebat dari semua ini adalah cinta kalian. Kekuatan dan semangat kalian adalah teladan buatku. Aku sadar apapun yang aku lakukan , kalian akan mendukungku.
Maafkan aku jika aku belum cukup dewasa untuk mengatakan pada kalian, tapi ingatlah selalu bahwa aku sangat menyayangi dan mencintai kalian, selalu dan selalu.
Comments
Post a Comment